Selasa, 04 Januari 2011

Adipura Yang Gak Berpengaruh.

Adipura merupakan penghargaan bagi kota yang bersih.Mulai dari lingkungan perumahan,pemerintahan bahkan sampai tempat pembuangan akhir alias TPA.Berbagai kriteria yang dipersyaratkan oleh pemerintah membuat berbagai PEMDA,PEMKAB,PEMKO berlomba-lomba untuk mendapatkan penghargaan tersebut.Penghargaan yang memberikan"prestise" tersendiri buat mereka.Di balik semua itu terbersit pertanyaan menggelitik di hati saya,"emang ngaruh?"gumam ku.Kenapa sampai terbersit seperti itu,sebab banyak kota yang mendapatkan Adipura ujung-ujungnya kembali kotor dan jorok kondisi lingkungannya.

Ironis memang,baru awal-awal penilaian Adipura pemerintah daerah seolah-olah berlomba bersolek dan mempercantik diri dengan harapan bisa mendapatkan penghargaan Adipura tersebut.Unik sih kalau awal-awal penilaian, pemerintah memberikan larangan terhadap berbagai pengotoran.Mulai dari penugasan pegawai-pegawai DISKIMPRAS setiap hari membersihkan jalan,menyapu daun-daun berguguran,pengecatan ulang marka jalan,penambahan lampu-lampu taman,pemasangan umbul-umbul dan berbagai atribut yang bisa mendukung dan menyukseskan perolehan Adipura.

Awal memang bersih banget,seolah-olah daun jatuh satu saja tidak kelihatan.Tempat sampah yang tadinya kotor,kusam,lusuh dan bau sehingga banyak lalat datang tidak tampak lagi sekarang.Yang tampak hanya kebersihan dan bau yang tak lagi menyengat karena petugas kebersihan setiap saat dengan rajinnya membersihkan sampah tersebut dengan teratur.

Awal memang awal,apakah akhir akan seperti awal,Oh belum tentu.Euforia Adipura hanya berlangsung di awal-awal tapi apabila sudah selesai penilaiannya pasti akan kembali seperti semula yang kotor dimana-mana.Adipura memang perlu,tapi yang diperlukan adalah kesadaran warga dalam menjaga kebersihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar