Kamis, 23 Desember 2010

Euforia TIMNAS Di Keluargaku

Sore itu hari masih mendung,maklum seharian sudah matahari tidak menampakkan diri dan terlahap mendung tanpa daya senyumnya memecah kepekatannya.Pukul 5 sore saya bergegas bangkit dari bau keringat yang menempel di badan dan dengan gontainya menuju kamar mandi tanpa lupa menyelempangkan handuk di pundak sebelah kanan.

15 menit sudah waktu berjalan,kubuka pintu kamar mandi membawa aura kesegaran di badan.Tak lupa saya mengambil air wudlu untuk persiapan buat sholat maghrib.Badan sudah kering,baju yang bersih dan suci aku kenakan.Santai dulu ah ujarku.Biasa,nongkrong di depan tv sambil lihat berita apa sih yang lagi in.Dan ternyata memang,berita kemenangan timnas garuda masih menjadi perbincangan yang hangat dan membahana di mana-mana.Dari 11 stasiun tv nasional yang ada di Indonesia,tak satupun yang luput memberitakan mengenai timnas Indonesia.

5:45 sore suara orang melafadzkan huruf al qur'an di masjid terdengar jelas dari rumahku.Seonggok nasi dengan lauk seadanya bertengger diatas kumpulan butir-butir nasi yang berwarna putih yang siap aku santap tanpa pandang kiri kanan,maklum sudah lapar dan gemetaran,pertanda laparku sudah akut.

10 menit berselang,makanan sudah habis.Cuci piring dan tangan supaya bersih sudah aku lakukan.Melangkah masuk ke ruang keluarga tanpa beban dan merebahkan badan dengan santai di atas tikar yang digelar barusan.

"Wah ada istighotsah di ponpes Assidiqiyah Jakarta"ujar bapakku.
"Mana sih pak?"tanyaku."Lha kui" dengan logat bahasa jawa bapak memberitahu diriku.[Lha kui= nah itu]".
"O ...nggih e pak"ucapku dalam bahasa jawa yang berarti mengiyakan.
Tak berselang lama bapakku berseloroh wah Firman Utina mirip Wawan klantink.Setelah aku perhatikan secara seksama memang wajahnya hampir mirip sih ma Wawan klantink,aduh bapakku ne ada-ada aja kok sampai sedetilnya memperhatikan wajah Firman Utina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar